SELAMAT DATANG DI AKUNTANSI COMMUNITY UIN
0 komentar Published Minggu, 05 April 2009 by Akuntansi UIN Alauddin Makassar in berkenalanApa Akuntansi Itu?
0 komentar Published by Akuntansi UIN Alauddin Makassar in pendidikan
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :
1) Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi
akuntansi.
Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin
ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu
tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi.
Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan
dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan
pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah
dan lainnya.
2) Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses
akuntansi.
Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :
• Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.
• Memproses atau menganalisa data yang relevan.
• Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pembuatan keputusan.
2. Tujuan/Manfaat Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan
entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai
kekayaan sendiri.
Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak
di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar
organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai
informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen
dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas
usaha yang dilaksanakan.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua
yaitu :
• pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi
akuntansi contoh : investor dan kreditor
• pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis
Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
3. Konsep Dasar Akuntansi
Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :
1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu
entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar
entitas ekonomi lain.
2) Kesinambungan (Going Concern)
Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja,
melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.
3) Periode Akuntansi (Accounting Period)
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu
tahun.
4) Objektif (Objective)
Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada
dokumen asli.
5) Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit)
Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan
dalam nilai uang.
6) Harga Pertukaran (Historical Cost)
Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan
atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
7) Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against
Revenue)
Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya
dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.
4. Persamaan Akuntansi
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan
tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan
dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap
hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan
pencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry
accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya
dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan (Kredit).
Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi di
perusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atau
perkiraan, yang disebut “Bagan Perkiraan Standar”.
Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan
menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri
dari aset, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi terdiri
dari pendapatan dan biaya.
Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entry
accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat di
sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan
(kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi.
Model persamaan akuntansi tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :
ASET = HUTANG + MODAL
Ilustrasi di bawah ini menunjukan hubungan tersebut di atas dalam bentuk
yang lebih visual.
ASET = HUTANG + MODAL
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Penambah- Pengurang Pengurang- Penambahan Pengurang- Penambahan
Aset an Aset an Hutang Hutang an Modal an Modal
Kedua sisi kiri dan kanan dari persamaan akuntansi jumlahnya harus selalu
sama, karena hak atas seluruh aset ada pada kreditur dan pemilik.
Semua transaksi mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang
paling rumit akan mempengaruhi unsur-unsur di atas. Perlu digaris bawahi
bahwa pengaruh suatu transaksi terhadap sisi kiri dan kanan harus
seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya harus seimbang.
5. Neraca
Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi pada
suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi
aset, hutang dan modal.
1) Aset
Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan,
dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk menjalankan kegiatan
usahanya.
Saldo Normal perkiraan Aset berada di sebelah kiri neraca atau
sebelah debet. Penambahan aset dicatat di sebelah debet dan
pengurangan aset dicatat di sebelah kanan atau sebelah kredit.
Aset dapat dikelompokan menjadi :
• Aset Lancar
• Aset Tetap
• dan Aset Lain-lain.
Aset Lancar adalah kas dan aset lainnya yang dapat dijadikan kas atau
akan dipakai habis pada tahun buku berikutnya. Contoh aset yang
dikategorikan sebagai aset lancar antara lain : kas, bank, piutang dan
persediaan.
Aset Tetap yaitu aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang
mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap antara lain
: tanah, bangunan, kendaraan bermotor dan inventaris kantor.
Aset Lain-lain adalah aset yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam
aset lancar dan aset tetap. Contoh aset lain-lain antara lain : hak cipta,
paten, goodwill dan lain-lain.
Aset ditinjau dari sifat fisiknya menjadi :
• Aset Berwujud
• Aset Tidak Berwujud
Aset Berwujud yaitu aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya :
Persediaan, Bangunan dan Kendaraan.
Sedangkan Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik tidak
dapat dilihat. Contoh : Hak Cipta, Paten, Goodwill dan Franchise.
Penyajian aset di neraca adalah sesuai dengan urutan likuiditasnya.
Oleh karena itu, aset seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya
dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh aset
lain seperti piutang, persediaan dan lain-lain yang urutan likuiditasnya
semakin rendah. Likuiditas disini maksudnya adalah kemampuan aset
tersebut untuk dapat segera dicairkan menjadi uang atau kas.
Penyajian aset di neraca diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan. Sebagai contoh kas dicatat sebesar nilai nominal, piutang
sebesar nilai yang diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
2) Hutang
Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada pihak
ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang
pada saat hutang tersebut jatuh tempo.
Saldo Normal perkiraan Hutang berada di sebelah kanan atau sebelah
kredit. Penambahan hutang dicatat di sebelah kredit dan pengurangan
hutang dicatat di sebelah debet.
Hutang dapat dikelompokan menjadi
• Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)
• Hutang Jangka Panjang.
Hutang Jangka Pendek (Lancar) adalah segala bentuk kewajiban
kepada pihak ketiga yang harus dibayar pada tahun berikutnya.
Sedangkan Hutang Jangka Panjang merupakan hutang yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun.
Hutang disajikan di neraca sebesar nominal pinjaman dan
diklasifikasikan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
Contoh hutang jangka pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang,
sedangkan contoh hutang jangka panjang misalnya pinjaman hipotik dan
pinjaman obligasi.
3) Modal
Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di
perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total
kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam
berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha.
Saldo Normal perkiraan Modal berada di sebelah kanan atau sebelah
kredit. Penambahan modal dicatat di sebelah kredit sedangkan
pengurangan modal dicatat di sebelah debet.
Komponen modal terdiri atas investasi pemilik dan pendapatan bersih
yang belum ditarik oleh pemilik perusahaan.
Selama tahun berjalan akan terjadi transaksi keuangan, yang
mempengaruhi posisi aset, hutang, dan / atau modal.
Sumber :
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DEPUTI IV BPKP
entri by andi oddang
http://www.bpkp.go.id/unit/sakd/mdlplthndda.pdf
sekilas pandang akuntansi di uin alauddin makassr
0 komentar Published by Akuntansi UIN Alauddin Makassar in akuntansu uinRencana kedepan akan dibentuk FAKULTAS EKONOMI pada kampus II UIN alauddin jln.sultan alauddin (samata) gowa dengan standar gedung berlantai 3 dan akan membina tiga jirusan yaitu jurusan akuntansi, jurusan manajemen, jurusan ilmu ekonomi dan studi pembangunan. direncanakan akan terealisali pada tahun 2010 mendatang.
kami ucapkan banyak terima kasih atas kunjungan anda.